PALOPO – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo 2025 menjadi momentum pembuktian bagi PT Duta Politika Indonesia (DPI). Lembaga survei yang dipimpin oleh Dedi Alamsyah Mannaroi sukses memproyeksikan hasil Pilwalkot secara presisi. Prediksi DPI atas kemenangan paslon Naili–Ahmad Syarifuddin terbukti akurat dan mengundang banyak pujian.
Dalam rilis survei tertanggal 17 Mei 2025, DPI mencatat dukungan terhadap paslon nomor urut 4 pada kisaran 41,4% hingga 51,0%, dengan estimasi tengah di angka 46,2% dan margin of error sebesar 4,8%. Tak lama berselang, tim internal Naili–Ome mengumumkan hasil real count: 50,33% suara, yang nyaris menempel dengan proyeksi DPI.
“Waktu saya presentasi di hadapan Bu Naili, Pak Ome, Pak Trisal, dan tim pemesan survei, saya bilang: ‘Masih perlu saya presentasi? Menurut saya, mending siap-siap ukur jas pelantikan saja,’” ujar Dedi mengingat momen presentasi pada 7 Mei 2025 di Palopo yang sempat viral di kalangan internal tim.
Kini, kalimat “ukur jas pelantikan” bukan lagi candaan, melainkan kenyataan yang divalidasi data.
Kombinasi Tiga Pilar: Data, Analisa, dan Intuisi Politik
Menurut Dedi, keberhasilan DPI tidak lahir dari keberuntungan, tetapi dari formulasi tiga pilar utama: data, analisis, dan intuisi politik. Tanpa satu pun dari ketiganya, hasil survei akan kehilangan arah.
“Kalau cuma analisa tanpa data, itu hanya dugaan. Tapi kalau hanya data tanpa intuisi, kita bisa salah membaca dinamika. Maka ketiganya harus saling menguatkan,” jelas Dedi.
Ia menegaskan bahwa intuisi politik bukan sekadar firasat, tetapi hasil akumulasi pengalaman, observasi, dan pemahaman terhadap konteks lokal. “Politik bukan hanya logika—ada denyut emosi publik yang perlu ditangkap,” tambahnya.
Respons Positif dari Tim Pemenangan
Pasca pengumuman hasil PSU, Dedi bertemu banyak tokoh dari tim pemenangan Naili–Ome di Palopo. “Semua mengakui survei DPI terbukti akurat dan presisi. Kami tak menjual angan-angan, tapi membaca kemungkinan berdasarkan data konkret,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan semata keberuntungan, melainkan cermin dari komitmen DPI menjaga etika survei, menjaga transparansi metodologi, dan menjaga independensi lembaga dari kepentingan sesaat.
Dengan hasil PSU Palopo, DPI kian menegaskan posisinya sebagai salah satu lembaga survei politik paling presisi dan terpercaya di Indonesia saat ini.
Komentar