|
Menu Close Menu

Puskesmas Pauh Jadi Pilot Project Layanan Kesehatan Terintegrasi di Padang

Minggu, 18 Mei 2025 | 08.00 WIB

 


Padang – Puskesmas Pauh resmi ditunjuk sebagai percontohan atau pilot project dalam penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kota Padang. Program nasional dari Kementerian Kesehatan ini bertujuan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh, berbasis siklus hidup.


“Mulai dari pelayanan ibu hamil, bayi, balita, usia sekolah, dewasa hingga lansia, semua diintegrasikan dalam satu sistem layanan berjenjang, dari posyandu, puskesmas pembantu, hingga puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Srikurnia Yati, Jumat (16/5/2025).


Dari 24 puskesmas yang ada di Kota Padang, Puskesmas Pauh dipilih setelah melalui penilaian ketat. Indikatornya mencakup kesiapan fasilitas, sumber daya manusia, serta partisipasi dan dukungan aktif masyarakat.


Kepala Puskesmas Pauh, Mela Aryati, menegaskan bahwa predikat pilot project bukan sekadar gelar, tetapi tantangan besar yang harus dijawab dengan aksi nyata.


Ada tiga langkah strategis yang langsung disiapkan pihaknya: Konsolidasi internal untuk menyamakan persepsi, semangat, dan komitmen seluruh tim, Inventarisasi kebutuhan untuk menyempurnakan standar pelayanan sesuai dengan skema ILP, dan Koordinasi lintas sektor, mulai dari pemerintah kecamatan, kelurahan, CSR, hingga tokoh masyarakat.


“Kesuksesan ILP sangat tergantung pada pemberdayaan masyarakat. Semakin aktif masyarakat, semakin kuat layanan ini berdampak,” ungkap Mela.


Upaya inovatif lainnya yang telah dilakukan Puskesmas Pauh adalah menerapkan program Dokter Pelayan ke Pustu. Melalui program ini, dokter dari puskesmas memberikan layanan langsung ke Pustu (Puskesmas Pembantu) secara rutin.


“Dengan layanan ini, masyarakat tidak harus menunggu lama di puskesmas utama. Mereka bisa langsung mendapat pelayanan dari dokter di Pustu jika sudah dirujuk oleh bidan kelurahan,” jelas Mela.


Saat ini, Puskesmas Pauh membawahi 5 Pustu, 37 posyandu, dan 320 kader kesehatan yang melayani lebih dari 65 ribu warga Kecamatan Pauh.


Dalam waktu dekat, pelatihan terhadap petugas dan kader akan digelar, termasuk pembekalan teknis dan bimbingan bulanan di posyandu. Mela menyatakan bahwa 50 persen dari petugas yang ada akan dilibatkan dalam pelatihan penetapan ILP.


"Transformasi layanan ini hanya akan berhasil jika kita melibatkan semua pihak dan menjadikan masyarakat bukan sekadar penerima layanan, tapi mitra dalam membangun kesehatan bersama," tegasnya.


Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan berbasis komunitas, Puskesmas Pauh tak hanya menjadi pionir, tapi juga model nyata bagaimana layanan kesehatan bisa lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan warga.

Bagikan:

Komentar