Sleman – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Oktober 2025, di Hotel Grand Serela Yogyakarta.
Sebanyak 43 peserta dari delapan kapanewon di Sleman—yakni Seyegan, Mlati, Turi, Tempel, Moyudan, Gamping, Godean, dan Minggir—mengikuti pelatihan ini. Peserta dibagi menjadi dua kelas, Kelas A dan Kelas B, untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran.
Kepala Dinas Koperasi UKM Sleman, Sutiasih, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas manajerial dan profesionalisme pengurus koperasi agar mampu mengelola usaha secara lebih kredibel dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini tidak hanya membekali SDM koperasi dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menjadi sarana sosialisasi regulasi pemerintah terkait perkoperasian,” ujar Sutiasih dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Sutiasih juga mengumumkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) KDMP tingkat Kabupaten Sleman resmi terbentuk. Satgas ini diketuai oleh Bupati Sleman, dengan Sekretaris Daerah sebagai wakil ketua, dan dirinya sendiri sebagai sekretaris.
“Satgas KDMP tingkat kabupaten merupakan bentuk nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mendukung program KDMP agar terus berkembang dan tidak stagnan,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya Satgas dan pelatihan berkelanjutan, Sleman diharapkan dapat menjadi role model pengembangan koperasi desa berbasis SDM unggul di tingkat nasional.
Sementara itu, Ilham Agus Prasetyo dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) turut memberikan pandangan mengenai pentingnya kolaborasi dunia usaha dalam memperkuat koperasi.
“Peran HIPMI nanti sebagai angin segar dalam membantu menyiapkan business plan agar program koperasi dapat dijalankan sesuai target dan tujuan yang ingin dicapai,” ujar Ilham.
Melalui pelatihan ini, Dinas Koperasi UKM Sleman menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pemberdayaan ekonomi desa. Peningkatan kapasitas pengurus diharapkan dapat menciptakan tata kelola koperasi yang profesional, mandiri, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dengan langkah ini, koperasi di Kabupaten Sleman diyakini akan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang tangguh dan adaptif menghadapi perubahan zaman.
Komentar